Cari Tips Otomotif Lainnya di Blog ini

Loading

Sabtu, 27 November 2010

Tips Pencegahan Kerusakan Bagian Telapak Ban

Berikut ini adalah jenis-jenis kerusakan ban dan bagaimana Anda mencegahnya supaya tidak terjadi.

1. Aus Tidak Rata (Irreguler Wear)

Penyebab :

1. Tekanan angin kurang / lebih
2. Spooring tidak pas
3. Kaki-kaki dan suspensi tidak bekerja dengan baik

Pencegahan :
1. Gunakan tekanan angin standar
2. Lakukan spooring secara berkala
3. Periksa kondisi sistem kaki-kaki/ suspensi

 












2. Spot Wear

Penyebab :

1. Pengereman mendadak
2. Suspensi yang rusak
3. Balance roda tidak bagus

Pencegahan :
1. Hindari pengereman mendadak
2. Ganti suspensi yang rusak
3. Lakukan balancing secara berkala















3. Tread Cut Penetration

Penyebab :

Ban melindas benda tajam hingga menembus

Pencegahan :
Hati-hati berjalan pada jalan rusak/banyak benda tajam














4. Cut Burst

Penyebab :

1. Membentur/melindas benda tajam hingga pecah
2. Tekanan angin terlalu tinggi


Pencegahan :
1. Berhati-hati ketika mlelewati jalan rusak
2. Sesuaikan tekanan angin dengan standar















5. Tread Chipping

Penyebab :

1. Kondisi jalan kasar dan tajam.
2. Kasar ketika mengemudi.
3. Salah dalam pemakaian tipe ban.


Pencegahan :
1. Kurangi kecepatan saat melewati jalan rusak.
2. Pakai tipe ban yang sesuai dengan kondisi jalan.

 












Sumber: Bridgestone

Minggu, 21 November 2010

Tips Bila Terjadi Overheat

Overheat ditandai dengan pengukur temperatur mesin menunjukkan temperatur yang terlalu panas, adanya gejala kurang tenaga, atau bila terdengar suara mengelitik (knocking) yang keras.
Jika terjadi overheat pada kendaraan Anda, maka lakukanlah langkah-langkah berikut:
  • Hentikan kendaraan, nyalakan lampu darurat, pindahkan transmisi ke posisi 'P' (otomatis) atau ke posisi netral (manual) dan tarik tuas rem parkir, matikan AC bila mesin masih hidup.
  • Bila air pendingin atau uap terlihat keluar dari radiator atau tangki reservoir, matikan mesin, tunggu sampai uap keluar sebelum membuka kap mesin. Bila air tidak mendidih atau keluar uap, biarkan agar mesin tetap hidup.
  • Jangan mencoba membuka tutup radiator pada saat mesin dan radiator masih panas, karena dapat menimbulkan luka yang serius akibat pancaran air dan uap yang panas dari radiator bertekanan tinggi.
  • Periksa apakah ada kebocoran air pendingin dari radiator, selang, dan bagian kolong kendaraan. Ingat bahwa air yang keluar dari AC adalah gejala normal setelah pemakaian.
  • Periksa secara visual apakah drive belt mesin kendor atau putus. Bila ternyata drive belt mesin masih oke dan tidak dijumpai adanya kebocoran air pendingin, maka mesin dapat didinginkan dengan lebih cepat, dengan membiarkannya tetap hidup pada kira-kira 1500 rpm selama beberapa menit dengan sedikit menekan pedal akselerasi. Bila drive belt mesin putus atau air pendingin bocor, matikan mesin dengan segera, dan hubungi bengkel terdekat.
  • Periksa tangki reservoir, bila kosong tambahkan air ke dalam reservoir sambil membiarkan mesin tetap hidup, tambahkan kira-kira setengah penuh. Setelah temperatur pendingin mesin menjadi normal kembali, cek kembali permukaan air di dalam tangki reservoir. Bila perlu, tambahkan lagi hingga setengah penuh. Berkurangnya air yang serius menunjukkan adanya kebocoran dalam sistem, oleh karena itu segera hubungi bengkel terdekat.
Sumber: Toyota

Rabu, 17 November 2010

Hal Penting ketika Menggunakan Sabuk Keselamatan

  • Pita jangan melintang pada leher
  • Jangan mengatur sandaran kursi terlalu belakang
  • Tali pinggul harus melintang pada pinggul bukan pada perut
  • Jangan biarkan tali terpelintir
  • Jangan gunakan klip untuk mempertahankan kekendoran, pastikan sabuk keselamatan tidak aus atau terurai
  • Jangan gunakan sabuk keselamatan untuk lebih dari satu orang
  • Masukkan gesper ke dalam pengait sampai terdengar bunyi klik
Sumber: Toyota

Sabtu, 13 November 2010

Tips Penggunaan SRS Airbag

  • Fungsi airbag adalah mendukung sabuk keselamatan, dan bukan menggantikannya. Jadi sabuk keselamatan tetap harus dikenakan selama berkendara. Pastikan Anda benar-benar aman terikat karena Anda dapat meluncur ke depan akibat pengereman tiba-tiba sehingga beresiko tinggi untuk cedera ketika airbag mengembang.
  • Jangan duduk terlalu dekat dengan roda kemudi/dashboard. Anda dapat terluka oleh airbag ketika mengembang.
  • Jangan meletakan pengharus mobil/barang-barang lain, menyandarkan payung, atau menempelkan stiker pada dashboard. Benda-benda tersebut dapat lepas ketika airbag mengembang, menyebabkan cidera/mengganggu fungsi airbag.
  • Jangan bersandar pada kaca samping selama berkendara bila pada kendaraan tersebut terdapat fungsi airbag samping, karena akan membahayakan bila airbag mengembang.
Sumber: Toyota

Senin, 08 November 2010

Tips Membersihkan Bodi Kendaraan setelah Terkena Debu Letusan Merapi

Letusan Merapi yang menyebarkan debu hingga beberapa kota di Indonesia, merupakan debu vulkanik dengan tingkat keasaman yang cukup tinggi, yaitu pH 4, dimana kondisi normal ada di angka pH 7. Silika aktif yang dilepaskan Merapi itu dapat merusak bodi kendaraan maupun kinerja piranti kendaraan.
Berikut ini adalah tips untuk membersihkan bodi kendaraan:
  1. Gunakan masker debu dan kacamata pelindung untuk mencegah iritasi pada mata.
  2. Siram bodi kaca dan kolong kendaraan dengan menggunakan air untuk mencairkan deposit debu yang ada pada kendaraan Anda.
  3. Cuci dengan shampo mobil untuk menetralkan kandungan asam yang ada di bodi kendaraan.
  4. Gunakan busa yang lembut dan basah dan jangan menekannya terlalu kuat untuk mencegah goresan pada kaca atau bodi kendaraan akibat debu vulkanik yang mungkin masih tertinggal.
  5. Tetap menyiramkan bodi dengan air pada saat mencuci untuk mengurangi resiko goresan dari debu yang masih menempel pada bodi kendaraan.
  6. Beri perhatian khusus pada karet wiper, dimana jika masih ada debu yang menempel di karet wiper maka akan menggores kaca depan.
  7. Bilas dengan air bersih untuk menghilangkan semua shampo dari mobil.
  8. Keringkan mobil dengan menggunakan lap chamois yang lembab dibandingkan lap kering untuk meminimalisir gesekan.
  9. Jika sudah terlanjur tergores, lakukan pemolesan dengan wax untuk memberikan tampilan bodi yang kembali baru sekaligus menghindari karat akibat gesekan debu vulkanik.
  10. Cuci sesering mungkin sampai letusan gunung berhenti untuk meminimalkan resiko kerusakan di masa yang akan datang.

Kamis, 04 November 2010

Penggunaan Transmisi Otomatis saat Parkir

  • Hindari menginjak pedal gas dan rem berbarengan.
  • Hindari berhenti di tanjakan dengan cara menekan pedal gas sewaktu tuas transmisi pada posisi D, karena akan mengakibatkan mesin panas.
  • Hindari memindahkan posisi P sebelum seluruh roda berhenti bergerak atau kendaraan berhenti secara sempurna karena akan mengakibatkan rusaknya transmisi.
Sumber: Toyota

Penggunaan Transmisi Otomatis saat Berhenti

  • Dalam posisi D injak pedal rem
  • Tarik rem tangan jika perlu
  • Jika berhenti lama, gunakan posisi N. Pada saat berhenti, jangan memainkan pedal gas jika tidak dalam posisi P atau N
Sumber: Toyota

Penggunaan Transmisi Otomatis saat Melaju

  • Di jalan menanjak. Pastikan posisi persneling sudah benar, tekan pedal gas perlahan-lahan, rasakan apakah mobil sudah bergerak, bila sudah lepaskan rem tangan dan mobil akan mulai bergerak.
  • Kondisi normal. Gunakan posisi D dan operasikan pedal gas dan rem saja.
  • Untuk sentakan. Tekan pedal gas sepenuhnya dengan mendadak untuk mempercepat laju kendaraan atau mendahului mobil lain.
  • Di jalan turunan. Gunakan posisi 2 untuk mendapatkan efek pengereman mesin (engine brake), hindari posisi D saat melaju turun atau posisi N di jalan tol yang menurun.
  • Untuk turunan curam. Gunakan posisi L untuk menahan laju kendaraan dan untuk kenyamanan serta keamanan berkendara.
Sumber: Toyota

Langkah Penggunaan Transmisi Otomatis saat akan Menjalankan Kendaraan

  1. Injak pedal rem dengan kaki kanan (rem mutlak diinjak termasuk saat mengaktifkan AC, karena mobil otomatis cenderung maju sendiri meski pedal gas belum diinjak).
  2. Pindahkan tuas transmisi ke posisi D untuk maju dan R untuk mundur (agar mobil tidak loncat, jangan menginjak pedal gas saat Anda memindahkan tuas transmisi)
  3. Pastikan ketepatan posisi transmisi tersebut
  4. Lepaskan rem tangan
  5. Pelan-pelan lepas pedal rem, lalu tekan pedal gas secara hati-hati dengan kaki kanan (tekan pedal gas secara bertahap. Untuk menambah kecepatan cukup tekan pedal gas saja).
Sumber: Toyota

Langkah Penggunaan Transmisi Otomatis saat akan Menghidupkan Mesin

  1. Pastikan rem tangan terpasang
  2. Injak pedal rem dengan kaki kanan
  3. Pastikan tuas transmisi pada posisi P (Parkir)
  4. Hidupkan mesin
Sumber: Toyota

Tips Posisi Tuas Transmisi Otomatis yang Tepat sesuai Kondisi Pengendaraan

  • P (Parkir): roda dalam posisi terkunci, digunakan pada saat parkir dan saat menghidupkan mesin.
  • R (Reverse/mundur): digunakan untuk berkendara mundur.
  • N (Neutral): netral/bebas dari koneksi dengan mesin. Digunakan saat menghidupkan mesin (namun untuk amannya, saat menghidupkan mesin diajurkan pada posisi P) atau saat berhenti lama (lampu merah)
  • D (Drive/maju): digunakan untuk berkendara, disini gigi transmisi berpindah secara otomatis sesuai kecepatan kendaraan.
  • 2 (Second): digunakan saat jalan menurun untuk mengurangi laju kendaraan (efek pengereman mesin/engine brake). Pada posisi ini, gigi transmisi hanya sampai pada gigi dua saja.
  • L (Low): digunakan di daerah yang banyak turunan curam, misalnya jalan pegunungan, yang sangat membutuhkan penahanan laju kendaraan dengan pengereman mesin/engine brake. Gigi transmisi tetap pada posisi gigi satu saja.
Sumber: Toyota

Tips Penggunaan Rem dengan Fungsi ABS (Antilock Braking System)

  1. Tekan pedal rem dengan mantap
  2. Pertahankan tekanan pada pedal rem
  3. Arahkan stir mobil untuk menghindari tabrakan
Sumber: Toyota

Kondisi-kondisi dimana Airbag Tidak Mengembang

  1. Benturan dari samping
  2. Benturan dari belakang
  3. Kendaraan terbalik
  4. Benturan dengan tiang
  5. Benturan dari sudut
  6. Benturan menyerong
Sumber: Toyota

Kondisi-kondisi dimana Airbag Mengembang

  1. Tabrakan keras dalam area 30 derajat ke kiri dan ke kanan dari titik tengah kendaraan
  2. Menabrak penghalang beton pada kecepatan 20 km/jam
  3. Menabrak tiang pada kecepatan 30 km/jam
  4. Tabrakan dari arah depan (frontal) pada kecepatan 40-50 km/jam
Sumber: Toyota

Senin, 01 November 2010

Tips untuk Menghindari Kerusakan pada Fuel Pump

Banyaknya kerusakan yang terjadi pada fuel pump mobil belakangan ini, membuat resah para pemilik mobil. Untuk mencegah semakin banyaknya pemilik mobil yang terkena masalah pada fuel pumpnya, berikut adalah tips khusus yang dihimpun oleh tim teknik Garda Oto untuk menghindari kerusakan pada fuel pump.
1.Isi BBM pada SPBU yang relatif baru dan baik
Hal ini bertujuan agar dapat menghindari endapan kotoran dalam penyimpanan BBM di SPBU tersebut

2.Pengisian BBM jangan menunggu tangki dalam kondisi kosong
Karena apabila volume BBM di dalam tangki dalam kondisi ¼ body fuel pump tidak terendam sempurna, efeknya fuel pump akan menjadi cepat panas dan cepat rusak. Tangki BBM kosong dapat berakibat buruk lantaran endapan kotoran lebih berpotensi terhisap masuk kedalam fuel pump. Hal ini dapat mengakibatkan brush di dalam motor listrik fuel pump menimbulkan hubungan singkat (short)

3.Lakukan perawatan dan pengecekan saringan bahan bakar (secondary filter dan primary filter) secara rutin
Hal ini bertujuan agar dapat mengetahui seberapa besar endapan kotoran dalam tangki BBM

4.Lakukan perawatan kuras tangki bahan bakar
Untuk mengetahui banyak endapan di dalam filter bahan bakar.

Sumber: Garda Oto

Tips Berkendara Agar Menghadapi Banjir dengan Aman dan Tentram

  1. Pantau kemungkinan terjadinya banjir di sekitar lingkungan tempat tinggal. Informasi dari radio, saluran televisi ataupun media sosial seperti facebook dan twitter bisa jadi acuan info terkini.
  2. Pastikan pula jalur evakuasi terbebas dari tumpukan barang yang menghalangi.
  3. Lakukan pemeriksaan rutin kondisi mobil. Coba periksa isi bahan bakar, wiper, lampu-lampu, air radiator, air aki, tekanan angin dan kembangan pada ban, defogger (penghangat pada kaca belakang), dan perangkat pada pengereman. Sediakan alat-alat pendukung yang dapat membantu jika terjebak banjir seperti senter, tool kit, kotak P3K, dan payung. Peta juga bisa disediakan untuk membantu mencari jalan alternatif.
  4. Periksa kondisi karet-karet seperti pada pintu atau wiper. Segera ganti dengan yang baru jika kondisinya telah sobek atau getas.
  5. Sebaiknya gunakan karpet berbahan karet atau plastik yang mudah dibersihkan saat ada kotoran yang melekat. Bersihkan dan keringkan permukaan lantai kabin untuk menghindari kelembaban penyebab karat, sekaligus meyingkirkan sisa kotoran.
  6. Bawa telepon genggam dan charger-nya untuk berkomunikasi dan mendapatkan bantuan.
  7. Saat hujan turun, kondisi jalan raya rawan kemacetan. Lakukan perjalanan jika benar-benar penting.
  8. Jika mobil terjebak banjir dan tidak memungkinkan dievakuasi, dapat mengurangi risiko kerusakan dengan menutup ujung knalpot. Pastikan kendaraan tidak bergeser dari tempatnya. Dongkrak mobil dan ganjal dengan jack stand (meninggikan posisi mobil) atau pindahkan ke tempat yang lebih tinggi.
  9. Pastikan mobil Anda telah mendapatkan perlindungan asuransi untuk kondisi banjir.
  10. Catat nomor penting untuk bantuan, seperti asuransi kendaraan, posko banjir, polisi, dan rumah sakit.
Sumber: Garda Oto