Cari Tips Otomotif Lainnya di Blog ini

Loading

Jumat, 07 Januari 2011

Tips Pasca Kendaraan Terendam Banjir

Musim penghujan telah tiba dan beberapa area sudah langganan terkena banjir seperti kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta. Bila Anda tidak terburu-buru, sebaiknya hindari berkendara melewati area banjir agar terbebas dari kerusakan komponen. Namun celakanya, bila mobil tengah parkir di suatu tempat dan ternyata banjir melanda area itu, maka Anda harus siap-siap mengeluarkan dana yang cukup lumayan untuk mereparasi komponen yang rusak.

Sebagai informasi, biaya jasa perbaikan belum termasuk komponen, berkisar di atas Rp 1,5 juta yang meliputi pengeringan interior, pemeriksaan semua komponen elektronik dan pengecekan rem. Untuk itu kita harus mengetahui beberapa langkah yang dapat dilakukan bila kendaraan terendam banjir dan sebaiknya kita lebih waspada dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengantisipasinya bila kejadian itu menimpa kita
  1. Perhatikan terlebih dahulu sejauh mana batas air yang merendam mobil. Menurut beberapa mekanik, batas terendam mobil yang aman adalah tepat di bawah sideskirt (body mobil yang terdapat di samping kiri dan kanan) atau seperempat tinggi ban.
  2. Jika batas terendam sudah sejajar sumbu roda atau di atas ban, maka kemungkinan air telah masuk ke sistem transmisi, garden, muffler, evaporator AC, alternator dan motor starter. Perlu diketahui, semakin tinggi batas terendam, maka kemungkinan komponen yang rusak semakin tinggi pula sehingga semakin besar juga biaya perbaikannya.
  3. Jika air memasuki Electronic Control Unit (ECU), bisa dipastikan membutuhkan biaya tinggi. ECU layaknya otak bagi tubuh manusia dan biasanya bila mobil memiliki ground clearance rendah, maka letak ECU juga rendah. Karena nilai kepentingan serta utilitas tinggi itulah, biasanya ECU harus langsung diganti baru yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
  4. Bila anggaran untuk perbaikan terbatas, jangan ragu bertanya kepada pihak bengkel apakah komponen bisa direparasi atau harus diganti dengan yang baru. Bengkel yang profesional harus bisa menjelaskan plus-minus dari langkah ini.
  5. Salah satu cara menekan budget adalah dengan mengikuti program “peduli banjir” yang digelar oleh ATPM atau asuransi. Biasanya, beberapa ATPM dan perusahaan asuransi menawarkan diskon untuk jasa dan komponennya. Namun perhatikan klausanya, jika Anda bisa membeli onderdil diskon tanpa harus mengerjakannya di bengkel resmi, maka budget akan lebih rendah. Tapi jika ATPM menawarkan diskon untuk jasa dan spare part, maka sebaiknya perbaikan dilakukan di bengkel resmi.
  6. Komponen elektronika harganya akan lebih mahal dibanding komponen mekanika karena mayoritas parts ini tidak bisa diperbaiki, tetapi harus diganti baru. Contohnya sistem rem ABS, traction control, airbags, dan cruise control akan lebih mahal dibanding harga transmisi, accu, atau radiator.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar