Cari Tips Otomotif Lainnya di Blog ini

Loading

Rabu, 27 Oktober 2010

Tips Persiapan Kendaraan

  1. Periksa air dan terminal baterai
    1. Periksa ketinggian elektrolit antara batas atas (upper limit) dan batas bawah (lower limit), bila ketinggian elektrolit di bawah batas bawah, maka lakukanlah pengisian air baterai dengan menggunakan air suling (gunakan air aki dengan botol warna biru).
    2. Periksa kekencangan klem dan kebersihan terminal baterai. Terminal yang kendor dan kotor akan mengakibatkan aliran arus listrik terhambat, sehingga akan mengganggu sistem kelistrikan secara keseluruhan. Bila kendor maka kencangkan baut pengikatnya dan bila kotor akibat kerak karbon, bersihkan dengan air hangat atau baking soda kemudian lumasi terminal dengan menggunakan gemuk (grease).
  2. Periksa Air radiator
    Periksa ketinggian air pendingin mesin pada tangki cadangan (reservoir tank) saat mesin masih dingin.
    Periksa ketinggian cairan pendingin antara garis “FULL” dan “LOW”.

    Jika ketinggian cairan pendingin berada pada garis LOW atau di bawahnya, maka lakukan penambahan cairan pendingin hingga garis FULL. Bila ketinggian cairan pendingin berkurang drastis, periksalah sistem pendinginan ke bengkel resmi.
  3. Periksa air pembersih kaca (washer wiper)
    Pastikan bahwa ketinggian cairan pembersih kaca sudah mencukupi (penuh) pada tangki cadangan (reservoir tank).
    Tambahkan apabila ketinggiannya berkurang. Gunakan selalu cairan pembersih yang kondisinya bersih. Cairan yang kotor dapat mengakibatkan tersumbatnya saluran pembersih.
  4. Periksa volume minyak rem dan kopling pada master rem dan master kopling
    Periksa tangki cadangan (reservoir tank) yang terdapat di master rem dan master kopling, di mana ketinggian minyak berada di antara garis “MAX” dan garis “MIN”. Jika ketinggian minyak terlalu rendah (di bawah garis “MIN”), isi perlahan-lahan minyak hingga garis “MAX”.

    Gunakan minyak rem dan kopling yang direkomendasikan oleh produsen (contoh.FMVSS116 DOT 3 atau SAE J1703). Minyak rem dan minyak kopling jenis dan tipenya sama.
  5. Minyak Power steering
    Periksalah ketinggian minyak power steering dengan prosedur sebagai berikut:
    1. Parkirkan kendaraan pada permukaan yang datar dan aktifkan rem parkir.
    2. Periksa ketinggian minyak power steering. Pada saat mesin masih dingin, permukaan minyak power steering berada pada garis “COLD” dan bila temperatur mesin sudah panas maka permukaan minyak berada pada garis “HOT”.
    3. Jika ketinggian minyak berada di bawah garis “COLD” maka isilah secara perlahan-lahan dengan menggunakan minyak yang bersih sampai pada kedua garis COLD atau HOT tergantung temperatur mesin saat mengisi minyak. Gunakan minyak power steering yang direkomendasikan oleh produsen, contoh: ATF DEXTRON-II
  6. Periksa volume oli mesin
    Lakukan pemeriksaan dengan prosedur sebagai berikut:
    1. Parkirkan kendaraan pada tempat yang datar.
    2. Panaskan mesin untuk menaikkan temperatur mesin dan kemudian matikan.
    3. Setelah beberapa menit (3-5 menit), tarik perlahan batang pengukur ketinggian oli dan bersihkan oli yang menempel di batang tersebut.
    4. Masukkan kembali batang pengukur ketinggian oli.
    5. Tarik kembali batang pengukur ketinggian oli dan periksa ketinggian oli antara tanda “F” dan “L”.
    6. Bila ketinggian oli mesin kurang, tambah oli hingga mencapai tanda “F”. Gunakan oli yang direkomendasikan produsen dan tipe oli serta nilai kekentalan yang sama.
  1. Bahan Bakar Minyak (BBM)
    Bila Anda akan melakukan perjalanan jauh alangkah baiknya mengisi bahan bakar sampai penuh. Hal ini untuk menghindari kehabisan bahan bakar di perjalanan.
    Biasakan selalu menjaga ketinggian bahan bakar minimal ¼ dari indikator pengukur bahan bakar sebelum mencapai garis E (empty). Jangan tunggu sampai garis E baru mengisi bahan bakar.
  2. Periksa kerja lampu-lampu
    1. Lampu Besar
      Periksa nyala lampu pada posisi jarak dekat, jarak jauh dan dimmernya. Lampu kiri dan kanan harus menyala.
      Periksa jarak cahaya lampu dan arah sinar:
      1. Jarak lampu dekat kurang lebih 40 meter dari lampu ke permukaan tanah.
      2. Jarak lampu jauh kurang lebih 100 meter dari lampu ke permukaan tanah.
      3. Untuk jarak lampu besar kanan harus lebih pendek dibandingkan lampu besar sebelah kiri, untuk menghindari cahaya yang menyilaukan bagi pengendara dari arah yang berlawanan.
    2. Lampu tanda belok (sein) dan lampu tanda darurat
      Periksa kedipan lampu tanda belok saat saklar diaktifkan ke kiri maupun ke kanan, depan maupun belakang.
      Dan pada saat saklar Hazard diaktifkan, semua lampu tanda belok harus berkedap-kedip.
      Perhatikan frekuensi kedipannya. Bila frekuensi kedipan lebih cepat berarti ada sebagian lampu yang mati, dayanya lebih kecil atau ada hubungan kabel yang kurang sempurna (kendor). Lakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan.
    3. Lampu kabut
      Periksa nyala lampu kabut. Biasanya lampu ini berwarna kuning. Letaknya di bumper bagian bawah. Lampu ini sangat berguna saat berkendara di jalan yang berkabut.
    4. Lampu rem
      Dengan bantuan orang lain, masuklah ke dalam kendaraan dan tekan pedal rem. Orang kedua yang berada di belakang kendaraan untuk memperhatikan nyala lampu saat dilakukan penekanan pedal rem lampu rem kiri dan kanan yang berwarna merah harus menyala.
  3. Membawa air bersih cadangan
    Untuk mengantisipasi berkurangnya air radiator dan air pembersih kaca, sebaiknya Anda membawa air cadangan kurang lebih 4-5 liter pada galon sebagai persiapan perjalanan Anda.
  4. Memeriksa kondisi tools set dan kelengkapannya (tang, dongkrak, obeng, kunci roda dan batang/sambungan pembuka ban serep, segitiga pengaman, P3K, lampu senter, kain lap)
    1. Periksa kelengkapan dari tools set tersebut.
    2. Periksa fungsi masing-masing tools set, sehingga dapat bermanfaat sesuai fungsinya dengan baik.
    Untuk mengantisipasi apabila mengalami kondisi darurat di perjalanan (seperti: mengalami ban bocor, mesin overheating, lampu mati, dll).
  5. Periksa kondisi dan tekanan angin ban
    1. Lakukan pemeriksaan semua ban termasuk ban cadangan. Periksa kondisi kembang ban, tekanan angin ban, dan kondisi velg.
    2. Lakukan pemeriksaan tekanan angin ban secara keseluruhan pada keempat roda, isilah tekanan angin ban lebih tinggi dari standar sebesar 0.2 ~ 0.3 kgf/cm2 untuk mencegah gesekan udara di dalam ban yang akan membangkitkan temperatur dan tekanan angin yang lebih tinggi lagi yang akan berakibat terhadap pecahnya ban.
      Contoh tekanan standar:
      Ban Depan STD (2.2 kgf/cm2) = 32 PSI
      Ban Belakang STD (2.4 kgf/cm2) = 35 PSI
    3. Bila kondisi kembang ban sudah aus, gunakanlah ban dengan kembang ban yang lebih bagus pada roda-roda depan. Demi keamanan dan kenyamanan berkendara. Masalah ban depan akan mengakibatkan risiko yang lebih fatal, bila dibandingkan dengan terjadinya masalah pada ban belakang.
    4. Hindari menggunakan kembang ban yang sudah gundul untuk perjalanan jauh atau perjalanan keluar kota.
      Keausan kembang ban bisa dilihat dari ke dalaman kembang pada bagian yang ditunjukkan oleh panah (wear indication mark).
  6. Siapkan bola lampu dan sekering cadangan
    Siapkan bola lampu besar 2 buah sebagai cadangan. Ini berguna ketika lampu besar mati.
    Hati-hati saat memasang bola lampu, jangan menyentuh amplop quartz (kaca lampu) dengan jari terbuka atau terkena oli. Garam dalam keringat dan oli dapat mengakibatkan noda pada quartz sehingga menjadi rusak. Bila hal ini sudah terlanjur terjadi, bersihkan dengan spirtus.
    Siapkan semua ukuran sekering baik model tabung maupun model tancap.
    Ukuran-ukuran sekering yang harus disiapkan: 5 Ampere (warna coklat muda), 7.5 Ampere (warna coklat), 10 Ampere (warna merah), 15 Ampere (warna biru), 20 Ampere (warna kuning), 25 Ampere (warna bening), dan 30 Ampere (warna hijau).
    Warna sekering berlaku untuk sekering model tancap. Sedangkan sekering model tabung besar ampere-nya bisa dilihat pada rumah tabung.
  7. Periksa suara mesin
    Yakinkan suara mesin dalam kondisi normal (tidak terdapat suara yang aneh) saat idling/stasioner maupun saat diakselerasi. Jika terdapat suara yang aneh, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih detail penyebab suara aneh tersebut.
Sumber: AstraWorld

Tips Ketika Kabel Pemindah Perseneling Putus

  1. Dalam kondisi mesin mati, masukkan perseneling secara manual pada ruang mesin ke gigi percepatan 2.
  2. Tekan pedal kopling, kemudian hidupkan mesin
  3. Jalankan kendaraan dengan gigi percepatan 2 selama perjalanan. Apabila jalan mengalami kemacetan, Anda hanya menekan atau melepas pedal kopling sesuai dengan kebutuhan selama perjalanan.
Sumber: AstraWorld

Tips Ketika Mengalami Rem Blong atau Macet

  1. Turunkan kecepatan kendaraan dengan memindahkan gigi perseneling yang lebih rendah secara bertahap (5-4, 4-3, 3-2, 2-1).
  2. Setelah kecepatan kendaraan menurun, lakukan pengereman dengan menggunakan rem tangan.
  3. Apabila pada bahu jalan terdapat rumput, gunakan bahu jalan yang berumput tersebut untuk membantu menghentikan kendaraan.
Sumber: AstraWorld

Tips Ketika Ban Pecah/Kempes

  1. Untuk mencegah steer susah dikendalikan yang akan membahayakan penumpang, perlu dihindari menekan pedal rem secara tiba-tiba.
  2. Atur arah kendaraan agar tidak membahayakan bagi penumpang maupun pengendara lain.
  3. Lakukan pengereman dengan menurunkan gigi percepatan secara bertahap hingga kendaraan berhenti. Jangan panik dan tetap konsentrasi pada arah kendaraan.
  4. Bila tidak ada ban pengganti, atasi ban kempes dengan memasukkan cairan power glue pada bagian ban yang bocor.
Sumber: AstraWorld

Tips Ketika Wiper Tidak Berfungsi Pada Saat Hujan

  1. Aktifkan penyejuk udara (AC) untuk mencegah terjadinya pengembunan pada kaca.
  2. Turunkan kaca jendela sampai ada lubang untuk udara luar masuk.
  3. Bila ada, taburkan serbuk teh pada kaca depan bagian luar agar air dapat mengalir.
  4. Berkendaralah pada jalur lambat agar tidak mengganggu pengendara lain.
Sumber: AstraWorld

Tips Kendaraan Mogok Di Jalan

Apa tidak nyaman ketika kita sedang asyik-asyiknya di perjalanan tiba-tiba kendaraan yang kita kendarai mogok. Apalagi jika kejadian ini jauh dari bengkel. Hal pertama yang mungkin kita rasakan adalah panik menghadapi situasi ini. Untuk menghadapi situasi seperti ini ada beberapa tips yang mudah dilakukan.

Pertama, tetaplah tenang dan jangan panik, karena ketenangan akan membawa kita pada situasi berfikir rasional dalam mencari solusi. Jangan saling menyalahkan diantara crew yang ada pada kendaraan tersebut. Jadikanlah problem ini sebagai problem bersama, sehingga setiap orang berusaha untuk menyumbangkan pemikirannya dalam mencari solusi.

Kedua, pastikan bahwa kendaraan berhenti di tempat yang aman, posisi di bahu jalan dan tidak menganggu arus lalu lintas. Nyalakan lampu tanda darurat (hazard) dan pasangkan segitiga pengaman kira-kira 2 meter tepat di belakang posisi kendaraan. Hal ini bertujuan memberi isyarat pada pengguna jalan yang lain bahwa kendaraan kita sedang mengalami masalah darurat.

Ketiga, kenali penyebab mogok dengan melihat panel indikator. Masing-masing masalah mempunyai solusi berbeda. Ada beberapa indikasi yang dapat dikenali secara umum dan solusi yang mungkin dapat dilakukan antara lain:
  1. Bahan Bakar
    • Bahan bakar habis
      Metode paling sederhana untuk mengetahui volume bahan bakar minyak adalah dengan melihat indikator pengukur bahan bakar. Pastikan volume bahan bakar dalam kondisi cukup. Pada kendaraan tertentu, jika volume bahan bakar sudah melewati batas penggunaan biasanya ada lampu indikator yang menyala (lampu yang bergambar pompa bensin).
      Bila pada indikator bahan bakar sudah menunjukkan posisi normal (misalnya menunjukan posisi ½ atau beberapa strip) perlu dipastikan apakah alat penunjuk ini bekerja dengan normal. Dengan cara mengketok-ketok dengan benda keras secara perlahan pada bagian bawah tangki bahan bakar. Dengarkan bunyi pukulan tersebut apakah nyaring atau terasa berat. Jika berbunyi nyaring tandanya volume bahan bakar dalam tangki bahan bakar dalam kondisi kosong. Bila bunyi terasa berat ada kemungkinan volume bahan bakar masih cukup untuk menghidupkan mesin.
      Apabila volume bahan bakar kurang, sebagai solusi sudah pasti kita harus mencari penjual bahan bakar atau pompa bensin terdekat. Isilah bahan bakar sampai tangki bahan bakar secukupnya. 
    • Tekanan bahan bakar tidak ada
      Tekanan bahan bakar dapat diketahui dengan melihat pergerakan kepala baut yang terdapat pada pulsation dumper. Coba putar kunci kontak ke posis “START”, bila baut bergerak ke arah luar dapat dipastikan ada tekanan bahan bakar.
    • Saringan bahan bakar mampet
      Bila saringan bahan bakar mampet, tekanan yang akan dikirim ke mesin akan berkurang. Jika saringan mampet, gejala awalnya adalah laju kendaraan akan tersendat-sendat. Bila dibiarkan dapat menyebabkan mesin mati.
    • Pompa bahan bakar mati
      Pompa bahan bakar mati akan menyebabkan bahan bakar tidak dialirkan ke mesin sehingga akan mati. Untuk memastikan pompa bahan bakar bekerja dengan baik atau tidak, buka tutup tangki dan dalam waktu bersamaan “START” mesin. Dengarkan suara/getaran yang ada dalam tangki. Umur pompa bensin dapat diperpanjang dengan cara membiasakan tangki bahan bakar selalu dalam kondisi penuh. Hal ini akan mencegah timbulnya korosi pada tangki.
    • Selang bahan bakar bocor/pecah
      Selang bahan bakar bocor/pecah akan mengakibatkan bahan bakar yang di kirim ke mesin akan berkurang baik tekanan maupun jumlahnya.
  2. Mesin Over Heating
    • Masalah selanjutnya yang menyebabkan mesin tiba-tiba mati adalah terjadinya kenaikan temperatur mesin yang berlebihan. Hal ini dengan mudah dapat dilihat dari posisi jarum indikator temperatur mesin pada intrumen panel. Biasanya kenaikan jarum penunjuk temperatur pada posisi ½ atau kurang. Jika jarum penunjuk melebihi posisi ½ bisa dipastikan mesin mengalami over heating (kelebihan panas).
  3. Tidak ada pengapian
    • Syarat dari mesin bensin bisa berputar (running) pada prinsipnya ada tiga faktor, yaitu adanya tekanan kompresi yang kuat, bahan bakar cukup dan pengapian cukup besar dan tepat. Apabila tekanan kompresi dan bahan bakar normal, kemungkinan penyebab lainnya adalah sistem pengapian. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan sistem pengapian tidak bekerja normal. Secara garis besar pada sistem pengapian dibagi dalam dua bagian yaitu:
      Rangkaian yang terkait dengan sirkuit primer yaitu sirkuit yang mengalirkan tegangan 12V baterai. Sirkuit ini terdiri dari baterai-sekring-kunci-ignition coil (primary coil). Untuk mencari penyebab kerusakan para sirkuit primer dengan cara menelusuri tegangan 12V baterai stand by di terminal positif ignition coil. Selama tegangan di terminal positif ignition coil sudah ada (saat kunci kontak posisi ON), dapat dipastikan sirkuit primer dalam kondisi normal.
      Sirkuit lainnya adalah sirkuit sekunder atau sirkuit pembangkitan arus bertegangan tinggi 20KV – 30KV. Sirkuit ini terdiri dari komponen: ignition coil, Platina / condensor (tipe Konvensional), Igniter & pick up coil (tipe transistor/CDI), tutup distributor, rotor, kabel tegangan tinggi busi dan busi. Untuk menelusuri kelainan pada sirkuit ini terlebih dahulu harus memastikan sirkuit primer bekerja dengan normal. Adapun cara menelusurinya adalah dengan melakukan tes bunga api pada busi. Buka salah satu busi pada mesin. Kemudian sambungkan dengan kabel tegangan tinggi ignition coil. Dalam kondisi busi menempel dengan bodi mesin, start mesin. Jika terjadi percikan bunga api pada busi, artinya sirkuit primer dan sekunder bekerja normal. Pada beberapa kasus kelainan pada sistem pengapian berasal dari tutup delco (distributor) basah karena uap air atau embun. Kejadian ini biasanya terjadi jika kendaraan melaju dalam kondisi hujan yang mengakibatkan tutup distributor berembun, atau terkena percikan air hujan.
      Cara mengatasinya cukup sederhana. Buka tutup distributor, kemudian keringkan dengan menggunakan tissue atau lap kering. Jika kendaraan masih menggunakan platina, bersihkan permukaan platina tersebut menggunakan amplas atau lap kering. Lalu bersihkan lagi dengan kertas bersih.
 Sumber: AstraWorld

Selasa, 19 Oktober 2010

Tips Perawatan Ban

  1. Biasakan untuk memeriksa tekanan ban. Paling sedikit sebulan sekali terutama sebelum melakukan perjalanan jarak jauh atau ke luar kota. Ban dengan tekanan yang kurang memadai akan menyebabkan ban mudah panas karena gesekan yang besar dengan aspal, sehingga ban cepat aus dan bisa membahayakan keselamatan mengemudi.
  2. Sesuaikan ukuran ban dengan tekanan ban yang proporsional. Ukuran tekanan ban yang pas bisa dilihat pada stiker yang menempel di bagian dalam dari pintu kendaraan Anda, atau pada buku petunjuk pemilik kendaraan.
  3. Untuk pengukuran yang valid terhadap tekanan ban mobil, periksalah ban saat suhu dingin. Atau setidaknya tunggu selama tiga jam jika mobil Anda habis menempuh perjalanan jauh.
  4. Jagalah ban mobil Anda dari lubang di jalan. Lobang yang terlalu besar tak hanya dapat merusak ban, melainkan juga akan mengganggu keseimbangan ban mobil.
  5. Sebaiknya tidak mengendarai kendaraan dengan ban tanpa penutup pentilnya. Mengemudikan mobil dengan ban tanpa penutup pentil bisa jadi menyebabkan kebocoran udara dari dalam ban dan bisa mengakibatkan ban kekurangan tekanan.
  6. Pastikan Anda merotasi ban mobil Anda setiap 10.000 km. Rotasikan ban antara ban depan dengan belakang agar menyeragamkan kondisi seluruh ban dan mempertahankan masa pakai ban lebih lama.
  7. Periksalah keseimbangan ban mobil secara periodik, untuk menghindari putaran ban yang tak stabil.
  8. Perhitungkan bobot yang harus dimuat oleh mobil Anda. Jika muatan melebihi kapasitas maksimal dapat menimbulkan tekanan yang berlebih pada ban mobil Anda dan itu bisa sangat membahayakan.
Sumber: Okezone

Tips Mengecek Mobil Bekas

  1. Bagian Mesin Mobil. Buka kap mesin, lalu cek kondisinya secara detail. Hidupkan mesin dan lampu indikator tekanan oli akan segera mati apabila mesin masih bagus. Bunyi mesin juga terdengar halus dan rata. Perhatikan pula asap knalpot mobil. Apabila keluar asap berwarna hitam atau biru/putih, maka kemungkinan kondisi mesin tersebut ada yang tidak beres.
  2. Bagian Bodi/Chassis. Anda bisa melakukan pengecekan dengan menaikkan salah satu roda kendaraan ke tempat yang lebih tinggi (misalkan trotoar), kemudian buka tutup semua pintu mobil. Apabila pintu tertutup tidak sempurna, kemungkinan mobil tersebut pernah mengalami benturan atau bahkan pernah mengalami tabrakan.
  3. Bagian-bagian yang mengalami kerusakan dan/atau terkena karat. Periksalah semua bagian mobil dan pastikan tidak ada permukaan yang tidak rata. Apabila Anda menemukan permukaan yang tidak rata, Anda bisa menanyakan langsung penyebab permukaan yang tidak rata tersebut. Penting sekali bagi Anda untuk memeriksa bagian-bagian yang mudah terkena karat, antara lain: jendela dan pintu, talang air (atap), pada bagian atas spion dan antena radio, bagian di balik lis, di sekitar lampu (bagian depan dan belakang), bagian dalam spakbor, di bagian body bawah dan knalpot, serta di bagian bawah karpet garasi.
  4. Bagian Suspensi. Cek dengan menekan masing-masing sisi mobil ke bagian bawah secara bergantian. Sisi yang Anda tekan harus lebih tinggi dari posisi awal dan turun lagi ke posisi saat Anda tekan.
  5. Bagian Ban. Coba aAda perhatikan permukaan ban yang sudah aus (gundul). Perhatikan juga permukaan ban apabila ada yang tidak rata karena bisa menunjukan ketidakberesan baik di bagian roda maupun mekanisme suspensi.
  6. Bagian Lainnya. Cek kondisi alas kaki dan bantalan pedal. Periksa pula alas tempat duduk. Pada bagian kemudi, perhatikan apabila ada bunyi/suara yang tidak normal. Perhatikan kolong mesin untuk menghindari kebocoran oli.
    Ketoklah bagian demi bagian mobil. Perikasalah kondisi ban serep. Jangan lupa pula untuk membuka bagian alas kaki (floor mat) dan cek kondisi di dalamnya.

Tips Agar Cat Mobil Tetap Kemilau

  1. Hindari terkena sinar UV terlalu banyak. Sebisa mungkin parkir mobil Anda di tempat yang teduh. Bila memang akan meninggalkan mobil untuk waktu yang lama di tempat yang terkena sinar matahari, ada baiknya Anda menutupi mobil Anda dengan sarung mobil (car cover).
  2. Cuci mobil Anda secara teratur. Lakukan pencucian mobil minimal dua minggu sekali untuk menghindari penumpukan polutan dan bahan kimia yang berbahaya lainnya.
  3. Cuci mobil di tempat yang teduh. Hal ini bertujuan agar air pencuci tidak cepat mengering dan meninggalkan bekas pada cat.
  4. Gunakan sabun khusus untuk mencuci mobil dengan pH balance. Jangan gunakan sabun cuci piring karena akan mengikis lapisan (coating) cat.
  5. Hindari mencuci dengan air panas. Mencuci body mobil dengan air panas akan merusak lapisan cat mobil.
  6. Beri lapisan lilin (wax). Hal ini bertujuan untuk memberikan shine coating sekaligus melindungi lapisan cat dari sinar UV dan pollutan lainnya.
  7. Lakukan waxing sekitar 2-3 bulan sekali. Ini dapat memberikan perlindungan ekstra bagi lapisan cat mobil Anda.
  8. Segera perbaiki bagian cat mobil yang terkelupas atau retak-retak. Karena semakin lama ditunda, semakin berbahaya.
Sumber: Garda Oto

Beberapa Penyebab Cat Mobil Kusam

  1. Sinar Ultra Violet. Proses pemudaran warna cat dan penurunan kualitas akibat sinar UV merupakan proses yang alami, karena UV terkandung dalam sinar matahari.
  2. Kotoran Burung. Kotoran ini mengandung bahan kimia yang bersifat merusak bila menyentuk bodi kendaraan. Seringkali kita meremehkannya saat mereka masih basah (belum lama mendarat pada bodi mobil) atau memang tidak sempat untuk cepat-cepat membersihkannya. Jika sudah kering, hal ini susah untuk dibersihkan dan tentu saja merusak cat, bahkan menggores cat mobil. Jangan pernah menyepelekan hal ini, karena Anda akan menyesal kemudian.
  3. Serangga yang Tertabrak. Serangga yang tertabrak di malam hari, perlu segera dibersihkan, karena ini juga mengandung bahan kimia yang tidak kalah hebatnya dengan kotoran burung.
  4. Polutan di Udara. Udara mengandung banyak zat kimia dalam wujud gas. Khususnya di lingkungan yang tinggi polusi udara seperti di beberapa kota besar di Indonesia, kandungan asam nitrat (HNO3) terbilang tinggi. Nah asam nitrat ini bersifat merusak lapisan cat mobil Anda baik dalam wujud gas maupun cari (saat terbawa air hujan).
  5. Pemoles Mobil. Meskipun bertujuan untuk mencerahkan cat kendaraan tetapi Anda harus berhati-hati dalam memanfaatkan pemoles. Pemoles bekerja dengan cara mengikis lapisan cat menggunakan bahan-bahan abrasive. Bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan usia cat mobil berkurang. Oleh karena itu sebisa mungkin hindari penggunaan pemoles mobil (car polish).
  6. Garam. Kandungan garam pada air apabila cukup tinggi akan membahayakan karena garam akan mempercepat proses korosi.

Tips Pemeriksaan Mobil di Musim Hujan

  1. Wiper. Periksalah apakah motor wiper bekerja dengan lancar, karet wiper masih elastis, air washer cukup tersedia dan semprotannya harus tepat mengenai sasaran. Lakukan penyetelan jika semprotan air wiper yang kurang pas. Anda harus memastikan wiper bekerja dengan baik dan dapat menyapu kaca sehingga air hujan tidak menghalangi pandangan dan penglihatan dapat tetap jernih.
  2. Lampu-lampu. Periksa apakah lampu kecil dan lampu besar dapat menyala. Lengkapi mobil Anda dengan lampu kabut agar dengan sinarnya mampu menembus kabut yang menyelimuti jalan.
  3. Defogger. Cek apakah defogger dapat bekerja dengan baik dengan cara mengaktifkan switch defogger. Indikasinya, kaca belakang terasa hangat ketika defogger diaktifkan. Pada saat hujan, defogger berfungsi untuk menghilangkan embun dengan menghangatkan kaca belakang.
  4. Ban. Lakukan pemeriksaan pada ban. Segera ganti ban mobil Anda jika  permukaannya sudah gundul, kembang ban sudah kurang dari satu milimeter, atau ketebalannya kurang dari 80%.
  5. Karet-karet Pintu. Periksa karet-karet pintu dari kemungkinan bocor. Lakukan penggantian jika kondisinya memang sudah tidak bagus lagi. Karet-karet pintu yang bocor mengakibatkan air hujan merembes masuk ke dalam kabin mobil dan akan mengganggu kenyamanan berkendara.
  6. Bodi Mobil. Jika mobil terkena air hujan, segera cuci dan bilas dengan air bersih. Air hujan mengandung asam yang berdampak buruk bagi perawatan cat maupun bodi mobil.
Sumber: Garda Oto

Tips Berkendara Saat Hujan

  1. Tambah jarak aman. Jarak aman ini sangat penting, karena saat basah, jarak pengereman menjadi jauh lebih panjang wwalaupun mobil telah dilengkapi dengan ABS sekalipun.
  2. Hindari manuver mendadak. Akselerasi, pengereman dan belok secara mendadak sebaiknya dihindari. Pada jalan yang licin, manuver tersebut mudah membuat mobil tak terkendali. Oleh karena itu, kendalikan mobil lebih halus dari biasanya.
  3. Nyalakan lampu, bukan hazard. Menyalakan hazard ketika hujan adalah kesalahan besar. Hazard membuat mata pengemudi di belakang kita cepat lelah karena kedipan terangnya. Selain itu, Hazard membuat kita tak bisa mengaktifkan lampu sein saat hendak pindah jalur, juga mengakibatkan kepekaan pengendara di belakang terhadap lampu rem di mobil kita menjadi berkurang. Risiko tertabrak dari belakang pun semakin besar. Bila hujan sangat lebat, nyalakan lampu kabut atau lampu besar normal. Ini saja sudah cukup.
  4. Hindari jalur kanan bila berada di jalan tol. Karena kontur jalan tol sedikit cembung, maka berkendara di jalur kanan membuat Anda rentan menabrak genangan air. Ini bisa membuat mobil hilang kendali. Selain itu, ketika di jalur kanan, Anda dengan mudahnya terkena cipratan air dari jalur seberang, dan ini akan sangat mengganggu daya pandang.
  5. Hati-hati ban mengunci. Bila kita terpaksa mengerem mendadak dan mobil tak dilengkapi ABS, waspadai gejala ban mengunci. Begitu ban terasa mengunci, kurangi sedikit injakan rem sampai roda berputar kembali. Ketika ban mengunci, mobil tak bisa dikendalikan dengan setir dan jarak pengeremannya makin panjang.
  6. Jangan menerobos banjir. Ketika kita berkendara pada saat hujan dan bertemu dengan genangan air atau banjir lebih baik menghindar dan mencari tempat yang aman.
Sumber: Garda Oto

Senin, 18 Oktober 2010

Akibat Tekanan Ban Terlalu Rendah dan Tinggi

Tekanan ban yang terlalu rendah (under-inflanation) akan mengakibatkan permasalahan pada ban Anda sebagai berikut:
  1. Keausan yang berlebihan
  2. Keausan yang tidak rata
  3. Kemudi berat
  4. Kemungkinan pecahnya ban karena terlampau panas
  5. Berkurangnya kerapatan pada bagian bead ban
  6. Deformasi ban dan/atau separasi ban
Tekanan ban yang terlalu tinggi (over-inflanation) akan menyebabkan:
  1. Pengendaraan terasa kasar
  2. Keausan yang berlebihan di bagian tengah telapak ban
  3. Kemungkinan rusaknya ban melewati permukaan jalan yang rusak
Sumber: Toyota

Langkah Memeriksa Permukaan Oli Mesin

  1. Matikan mesin ketika telah mencapai temperatur kerja.
  2. Untuk mendapatkan pembacaan yang benar, maka kendaraan harus diparkir di tempat yang rata.
  3. Tunggu dulu beberapa menit agar oli turun ke dasar mesin setelah dimatikan.
  4. Tarik dipstik oli keluar dan hapus dengan kain lap.
  5. Masukkan kembali dipstik dengan mendorong sejauh mungkin. Jika tidak, maka pembacaan dapat menjadi keliru.
  6. Tarik kembali dipstik oli keluar dan periksalah permukaan oli pada bagian ujungnya.
  7. Apabila ternyata permukaan oli berada di bawah atau sedikit di atas garis permukaan rendah, tambahkan oli mesin dengan tipe yang sama. Lepaskan tutup pengisi oli dan tambahkan oli sedikit demi sedikit, kemudian periksa dengan dipstik. Penggunaan corong akan memudahkan pengisian.
  8. Berhati-hatilah untuk tidak menumpahkan oli mesin pada komponen kendaraan.
  9. Hindari pengisian yang berlebihan karena dapat merusak mesin.
  10. Selalu periksa permukaan oli mesin secara berkala. Oli mesin merupakan cairan vital mesin Anda.
Sumber: Toyota

Minggu, 17 Oktober 2010

10 Pedoman dalam Menerapkan Defensive Driving

Banyak faktor penentu keselamatan berkendara. Di tengah lalu lintas yang seringkali semrawut, plus disiplin pengendara lain yang masih minim, mengambil sikap “bertahan” menjadi pilihan yang jauh lebih aman. Karena itulah kita musti menerapkan defensive driving. Sedikit berbeda dengan safety driving yang lebih mengarah ke kemampuan atau skill berkendara, defensive driving justru lebih mengarah ke pola sikap, mental serta perilaku kita.

Bagaimanakah menerapkan defensive driving? Berikut ini 10 pedoman yang harus kita camkan karena seringkali menimpa pengendara yang tidak menerapkannya.
  1. Jangan pernah lengah. Berkendara memang harus rileks, tetapi harus selalu waspada. Monitor terus kendaraan dan objek-objek di sekitar Anda. Tidak hanya yang jauh di depan, pantau juga yang di belakang, kiri dan kanan melalui kaca-kaca spion.
  2. Patuhi marka jalan dan traffic light. Sesuaikan laju mobil Anda dengan informasi yang terpampang di tepi jalan. Dan hati-hati saat melintasi persimpangan. Bila lampu merah menyala, tak usah menerobos. Berhentilah di belakang garis putih.
  3. Jangan terpancing pengendara ugal-ugalan. Jika bertemu dengan pengendara ugal-ugalan, lebih baik mengalah. Biarkan mereka lewat lebih dulu, karena yang paling mengerikan adalah kita tidak tahu bagaimana kondisi si pengendara. Jangan-jangan, dia sedang emosi, atau bahkan sedang mabuk.
  4. Jangan emosi. Seandainya pun ada yang nyalip, atau seseorang tiba-tiba membunyikan klakson berkali-kali, tetaplah tenang. Ada berjuta-juta alasan yang bisa Anda cari untuk tidak marah dan menghindari bahaya yang mengintai keselamatan Anda sendiri.
  5. Jangan percaya pada pengendara lain. Meskipun pada dasarnya semua pengendara ingin selamat, sebaiknya jangan percaya bahwa mereka juga akan menjamin keselamatan kita. Tetaplah bersikap hati-hati.
  6. Gunakan safety belt. Tak usah khawatir kemeja atau celana menjadi kusut akibat tertekan safety belt. Yang harus kita pikirkan, perangkat yang mungkin mengurangi kerapihan pakaian kita ini akan membuat kita selamat dan tetap hidup saat terjadi kecelakaan. Bagi pengendara sepeda motor, gunakan helm dengan benar.
  7. Gunakan lampu sign untuk komunikasi pada sesama pengendara. Pastikan cahayanya terang. Jika akan berbelok, sama sekali tidak sulit untuk menyalakan lampu sign agar pengendara lain tahu Anda akan berbelok.
  8. Singkirkan benda-benda yang berpotensi mengganggu konsentrasi berkendara. Kewaspadaan juga harus kita bangun dengan menciptaan lingkungan yang membantu konsentrasi berkendara. Bahkan, bila ada telpon masuk handphone saat Anda tengah mengemudi, tidak perlu diangkat dulu karena bisa mengganggu konsentrasi.
  9. Jangan minum minuman memabukkan. Karena kesadaran sangat penting, hindari minum-minuman memabukkan. Bahkan, jika minum obat yang menimbulkan kantuk, sebaiknya kita tidak berkendara.
  10. Lebih baik menunggu kereta lewat. Ini biasa terjadi di persimpangan lintasan kereta. Banyak pengendara menduga-duga kereta masih jauh ketika sinyal tanda kereta akan lewat sudah berbunyi. Menunggu beberapa menit jauh lebih baik.
Sumber: AstraWorld

Tips Memasang dan Melepas Aki

  1. Ketika memasang terminal, pasanglah terminal aki positif (+) lebih dahulu, kemudian terminal negatif (-) untuk mencegah hubungan pendek melalui kunci yang digunakan.
  2. Ketika melepas terminal, lepaskan terminal aki negatif (-) lebih dahulu, kemudian terminal positif (+) untuk mencegah hubungan pendek akibat kunci perkakas menyentuh 'body' kendaraan.
Dengan kata lain, kabel negatif pertama dilepas dan terakhir dipasang.

Sabtu, 16 Oktober 2010

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Pengendaraan Malam Hari

  1. Periksa lampu-lampu. Lampu utama (jauh dan dekat), sein, lampu belakang, dan lampu rem harus berfungsi dengan baik. Bersihkan pula kacanya. Hal ini bertujuan agar lampu menghasilkan sinar yang terang sehingga kendaraan lain, baik dari depan maupun belakang, bisa melihat dan kondisi jalan terpantau.
  2. Bersihkan kaca-kaca. Semua kaca depan, belakang dan samping harus dibersihkan agar tidak silau bila terkena cahaya.
  3. Atur pencahayaan interior. Bila pencahayaan panel instrumen bisa diatur, sebaiknya setel pada ukuran yang paling rendah agar tidak membuat mata silau dan cepat lelah.
  4. Sunvisor dapat dipergunakan untuk menghalangi sinar lampu jalan.
  5. Atur spion luar agar tidak memantulkan cahaya dari mobil yang ada di belakang. Lakukan penyetelan spion sehingga pandangan mata tidak persis di bagian tengah kaca.
  6. Atur kecepatan sesuai dengan kondisi jalan. Terbatasnya penglihatan pada malam hari bisa mereduksi kemampuan mendeteksi bahaya di depan.
  7. Jagalah jarak. Bila terjadi sesuatu di depan, Anda masih mempunyai waktu untuk menghindar.
Sumber: Kompas

Tips Mengetahui Kondisi Mesin Kendaraan dari Busi

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengetahui keadaan mesin kendaraan. Salah satunya adalah dengan melihat warna dan bentuk kondisi busi. Berikut ini adalah warna dan bentuk kondisi busi pada elektroda serta dengan analisisnya.
  1. Coklat agak keabu-abuan. Ini berarti busi bekerja dengan normal namun telah mendekati batas usia pemakaian. Sebaiknya segera ganti baru.
  2. Kekuning-kuningan. Mesin mengalami overheat, sehingga suhu dan tekanan pada mesin naik secara drastis. Sebaiknya lakukan pengecekan sistem pendingin mesin seperi cairan pendingin, radiator, selang-selang, dsb.
  3. Kemerahan. Ini menandakan lapisan elektroda telah terkelupas akibat mesin mengalami overheat. Lakukan pemeriksaan pada sistem pendingin mesin.
  4. Gosong. Terdapat timbunan kerak dan elektrodanya gosong. Ini berarti setelah bahan bakar tidak benar. Periksa saluran suplai bensin dan sistem kelistrikan lainnya.
  5. Meleleh. Elektroda meleleh dan terlihat gosong akibat busi mengalami pemanasan yang salah. Terjadi kebocoran pada komponen mesin yang menyebabkan pelumas turut terbakar di ruang mesin.
  6. Kerak Tebal. Timbunan kerak tebal disebabkan oleh pemakaian bahan bakar yang buruk. Dapat juga diakibatkan karena kebocoroan pada sil di klep yang membuat pelumas merembes hingga ke busi.
  7. Basah. Terdapat sisa pelumas pada elektroda dan kepala busi, mesin mengalami detonasi atau ngelitik. Lakukan pemeriksaan timing pengapian atau gunakan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin.
  8. Bengkok. Elektroda menempel pada kepala busi akibat dihantam oleh piston. Segera lakukan pemeriksaan kompenen internal mesin.
Sumber: Kompas

Senin, 11 Oktober 2010

Tips Pengendaraan Kendaraan Baru

Ikuti beberapa petunjuk sederhana di bawah selama 1000 km pertama dan ini akan dapat membantu penghematan dan keawetan kendaraan Anda di masa mendatang:
  1. Hindari start dengan gas penuh dan pada saat berkendara
  2. Hindari memacu kendaraan
  3. Hindari pengereman yang kasar selama 300 km pertama
  4. Jangan mengendarai pada kecepatan rendah menggunakan gigi transmisi tinggi
  5. Jangan mengendarai dengan kecepatan tunggal dalam waktu yang lama, baik cepat maupun lambat
Sumber: Toyota

Tips Membersihkan Karpet Dasar Kendaraan

  1. Gunakan sampo tipe busa yang baik untuk membersihkan karpet.
  2. Mulailah dengan pembersihan vakum. Bersihkan semaksimal mungkin debu.
  3. Untuk menyampo karpet, gunakan karet busa atau sikat. Gosokkan secara melingkar tindih.
  4. Jangan menggunakan air. Yang terbaik adalah menjaga agar karpet sekering mungkin.
  5. Bacalah dan ikuti petunjuk penggunaan sampo dari pabrik pembuatnya.
Sumber: Toyota

Minggu, 10 Oktober 2010

Tips Pengendaraan Dalam Berbagai Kondisi

  1. Kurangi kecepatan apabila ada tiupan angin samping. Hal ini akan memberikan kontrol yang jauh lebih baik bagi Anda.
  2. Kendarai perlahan-lahan bila naik ke atas pinggir jalan, dan bila mungkin pada sudut yang benar. Hindari melindas benda yang tinggi, bertepi tajam, atau yang membahayakan lainnya. Kelalaian akan hal ini dapat berakibat pada kerusakan ban.
  3. Kendarai perlahan-lahan bila melewati jalanan yang rusak atau berlubang-lubang. Kelalaian akan hal ini dapat berakibat kerusakan pada ban dan/atau roda.
  4. Apabila parkir di tanjakan, putar roda depan hingga menyentuh tepi jalan (trotoar) sedemikian rupa, sehingga kendaraan tidak bisa meluncur. Gunakan rem parkir dan tempatkan tuas transmisi pada gigi 1 atau mundur. Bila perlu, ganjallah roda.
  5. Pengendaraan di jalan banjir atau pencucian kendaraan, mungkin mengakibatkan rem menjadi basah. Untuk memastikan apakah rem basah, periksa bahwa di belakang Anda tidak ada kendaraan lain yang dekat, kemudian tekan pedal rem sedikit saja. Bila terasa daya pengereman tidak normal, pertanda rem telah basah. Untuk mengeringkannya, kendarailah dengan berhati-hati sambil sedikit menekan pedal rem dan rem parkir ditarik.
  6. Ketika berkendara di jalanan turunan atau tanjakan yang panjang, kurangi kecepatan Anda dan pindahkan ke gigi yang lebih rendah. Harap diingat, bahwa apabila Anda menggunakan rem secara berlebihan, dapat menyebabkan rem menjadi terlampau panas dan tidak bekerja dengan baik.
  7. Hati-hati melakukan akselerasi, perpindahan naik (upshift), perpindahan turun (downshift) atau pengereman di jalan yang licin. Akselerasi yang tiba-tiba atau pengereman mesin dapat berakibat kendaraan terpuntir atau slip.
Sumber: Toyota

Tips Menghemat Bahan Bakar

  1. Jagalah agar tekanan ban selalu benar. Tekanan pemompaan ban yang kurang, dapat menyebabkan keausan ban dan pemborosan bahan bakar.
  2. Jangan mengangkut muatan yang tidak perlu dalam kendaraan Anda. Kelebihan muatan akan memberikan beban yang lebih berat pada mesin, sehingga menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih besar.
  3. Hindari pemanasan mesin idling yang terlalu lama. Apabila mesin telah berputar lembut, mulailah berkendara.
  4. Jagalah agar tuas pemilih transmisi otomatis pada posisi "D" (untuk transmisi otomatis). Berkendara dengan tuas pemilih pada posisi "3" atau lainnya, akan mengurangi penghematan bahan bakar.
  5. Lakukan akselerasi dengan lembut. Hindarkan start yang kasar (dengan lompatan). Segera pindahkan ke gigi yang lebih tinggi setelah memungkinkan.
  6. Hindari putaran idling yang terlalu lama. Apabila Anda harus menunggu lama dan Anda tidak berada di jalan, sebaiknya matikan saja mesin dan kemudian start kembali.
  7. Hindari pembebanan dan putaran mesin yang berlebihan. Gunakan tingkat gigi yang sesuai dengan jalan yang Anda lalui.
  8. Hindari percepatan dan perlambatan yang berulang-ulang. Pengendaraan yang sering berhenti dan berjalan memboroskan bahan bakar.
  9. Hindari pemberhentian dan pengereman yang tidak perlu. Jagalah jarak yang stabil. Usahakanlah agar Anda hanya berhenti sebentar di lampu pemberhentian dan aturlah agar Anda dapat terus melaju tanpa berhenti. Jagalah jarak yang secukupnya dari kendaraan lain, untuk menghindari pengereman mendadak. Hal ini juga akan mengurangi keausan rem Anda.
  10. Apabila memungkinkan, hindari kemacetan lalu lintas.
  11. Jangan menumpangkan kaki Anda di atas pedal kopling atau pedal rem. Karena hal ini akan mengakibatkan keausan yang tidak perlu, panas berlebihan dan pemborosan bahan bakar.
  12. Pertahankan kecepatan sedang di jalan bebas hambatan. Semakin cepat Anda memacu kendaraan, semakin besar konsumsi bahan bakar Anda. Dengan mengurangi kecepatan, Anda akan mengurangi konsumsi bahan bakar.
  13. Perhatikan agar alignment roda depan benar. Hindari tumbukan pada trotoar dan kurangi kecepatan di jalan yang kasar. Kesalahan alignment roda depan bukan hanya mengakibatkan keausan ban saja, tetapi juga memberikan beban ekstra pada mesin, yang akhirnya memboroskan bahan bakar.
  14. Jagalah agar bagian bawah kendaraan Anda bebas dari lumpur. Hal ini bukan saja mengurangi berat, tetapi juga akan mencegah perkaratan.
  15. Jagalah agar kendaraan Anda selalu terstel dengan baik dan selalu dalam kondisi puncak. Saringan udara kotor, kesalahan penyetelan celah katup, busi kotor, oli dan gemuk kotor, rem yang tidak distel, dll, kesemuanya dapat menurunkan kemampuan mesin dan memberikan andil dalam pemborosan bahan bakar.
Sumber: Toyota

Sabtu, 09 Oktober 2010

Tips Penyusunan Bagasi Dalam Kendaraan

Ketika menyusun bagasi atau cargo dalam kendaraan, perhatikan hal-hal berikut ini:
  1. Tempatkan semua bagasi atau cargo di dalam ruang bagasi bila memungkinkan. Pastikan bahwa semua barang aman di tempatnya.
  2. Berhati-hatilah untuk menjaga keseimbangan kendaraan. Fokuskan berat ke depan mungkin untuk mempertahankan keseimbangan.
  3. Untuk menghemat penggunaan bahan bakar, jangan mengangkut barang-barang yang tidak perlu.
  4. Untuk mencegah benda atau barang meluncur ke depan selama pengereman, jangan menumpuk apapun di dalam ruang bagasi lebih tinggi dari sandaran tempat duduk belakang. Jagalah barang-barang tetap rendah, bila perlu sedekat mungkin dengan lantai.
  5. Jangan biarkan seseorang berada di dalam ruang barang. Ruang ini tidak dirancang untuk penumpang. Mereka dapat cedera pada saat terjadi kecelakaan atau pengereman mendadak.
 Sumber: Toyota